Pengalaman Lolos Tes CPNS

21.22 Titi Setiyoningsih 69 Comments


Alhamdulillah SK CPNS 2018 turun minggu lalu. Untuk pertama kalinya pada tahun 2018 aku ikut tes CPNS Formasi Dosen Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ku lihat di pengumuman CPNS Ristekdikti, ada 2 lowongan dosen (jabatan Asisten Ahli) untuk lulusan S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Akhirnya setelah banyak pertimbangan dan dukungan dari berbagai pihak, aku mendaftar formasi dosen UNS itu. Nah, kali ini aku ingin berbagi pengalamanku saat mengikuti tes CPNS 2018.

1. Tata Niat
    Apa sih tujuan kamu ikut CPNS? Ini adalah pertanyaan yang harus kamu jawab ketika akan mendaftar. Jangan sampai di tengah jalan nanti kamu menyesal atau goyah karena belum meluruskan niat. Tentu setiap orang memiliki alasan yang berbeda. Ada yang mendaftar CPNS antara lain karena perintah orang tua, demi mertua, supaya lamarannya diterima sang pujaan hati, pensiunan di hari tua, atau iseng-iseng karena lama menganggur, putus asa dengan cita-citanya yang idealis, ingin kaya raya (padahal kalau kepengin kaya ya jadi pengusaha!) atau karena sekadar ingin mendapat title PNS. Apa pun niatmu, itu akan memengaruhi jalan hidupmu nanti selama menjadi PNS.
     Aku sendiri awalnya tidak kepikiran mendaftar CPNS 2018. Waktu itu yang ada di otakku setelah menikah aku akan resign dari kampus di Surabaya, lalu pindah ke Solo ikut suami, dan jadi ibu rumah tangga atau lanjut studi S-3. Eh lha kok, pagi-pagi orang tua menelepon dan memintaku mendaftar tes CPNS di Solo siapa tahu UNS ada lowongan dosen. Pas banget memang ku lihat di daftar kampus area Solo ada formasi dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS. Aku "iya" kan saja permintaan orang tua waktu itu.
    Aslinya aku galau berhari-hari, aku tidak mau niatku mendaftar CPNS hanya karena orang tua. Harus ada niat yang bena-benar menjadi dasar untukku bekerja nanti. Dunia pekerjaan bagiku sepertia dunia persilatan. Akan ada banyak tantangan, tanggung jawab, dan kesiapan yang menguras pikiran, fisik, maupun mental. Apalagi ini CPNS, kontraknya tidak hanya terikat dengan instansi tapi juga negara.
     Setelah salat meminta petunjuk berkali-kali, berdiskusi sana-sini, akhirnya aku mantap mendaftar CPNS. Ku niatkan ini menjadi salah satu pengabdianku dan jalan ibadahku sebagai hamba kepada Allah, sebagai anak kepada orang tua, sebagai warga terhadap negara. Ku niatkan ini sebagai ibadahku menyebarkan ilmu serta melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Tentunya aku sudah meminta restu calon suamiku dan beliau sangat mendukung keputusanku mengingat sifatku tak akan betah kalau hanya berdiam di rumah. Niat itu ku tanam dalam-dalam, supaya apa pun hasilnya nanti itu adalah yang terbaik.
    Setelah mendapat ridho dari orang tua, saatnya niatku itu ku sampaikan pada Allah. Biarkan Allah yang menilai ketulusan niat kita. Intinya kalau Allah ridho, maka segala rintangan ada Allah yang akan menolong kita. Tapi kalau dari awal kita ini ngotot dan ngeyel kepengin diterima, takutnya kalau diterima nanti Yang Maha Kuasa tidak menolong kita karena sejak awal tidak ridho.
   Jangan berdoa supaya diterima, tapi mintalah ridho-Nya dan berdoa untuk hasil yang terbaik menurut-Nya (entah diterima entah tidak, itu yang terbaik untuk kita). Kalau sudah demikian, insyaallah apa pun tantanganmu nanti akan ada yang selalu menolongmu. Jadi, pondasi awal sebelum mendaftar adalah NIAT. Kenapa sih kamu kepingin daftar CPNS?

2. Mendaftar dan Siapkan Berkas Administrasi Pendaftaran
    Sistem sekarang serba online, jangan takut untuk bertanya pada orang di sekitarmu kalau bingung. Ikuti petunjuk pendaftaran yang tertera di pengumuman. Buka laman https://sscn.bkn.go.id/ di situ informasi sudah lengkap. Nah, biar selalu update info, coba juga follow akun twitter-nya BKN. Di situ info terbaru seputar CPNS lebih cepat disiarkan.
   Sesudah mendaftarkan dirimu di akun sscn.bkn.go.id, sekarang saatnya mengumpulkan berkas untuk seleksi administrasi. Ingat ya! Kita berhadapan dengan sistem, jadi sebisa mungkin berkas yang kamu unggah dan kirim nanti sesuai dengan persyaratan. Misalnya, di situ tertera wajib melampirkan  fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisir. Berarti kamu wajib mengumpulkan fotokopi ijazah yang dilegalisir, jangan mengirim fotokopi ijazah yang belum dilegalisir dengan harapan: "Ah paling mereka enggak bakal mengecek satu-satu!" atau "Yah mungkin ini kesalahan yang bisa ditoleransi, toh ini ijazahku beneran!" Duh, jangan pernah menggampangkan sistem!
   Ada banyak kasus gagal di seleksi administrasi karena kurang teliti atau menggampangkan. Ada beberapa orang yang sengaja mendaftar tidak sesuai formasi dengan harapan tim penyeleksi akan menoleransi. Tapi ternyata tidak, yang tidak sesuai sudah pasti gugur di seleksi berkas. Kalau pun ada yang berhasil lolos, itu akan menjadi masalah di seleksi akhir nanti. Saranku, patuhi segala aturan sistem yang ada dan teliti kembali berkas yang akan kamu kirim. Kalau sudah begitu, kita akan tenang menunggu pengumuman lolos seleksi administrasi.

3. Belajar
   Ada jeda waktu cukup lama (sekitar 1-2 bulan) untuk menunggu pengumuman lolos administrasi. Ku tanyakan ke beberapa orang yang mendaftar, beberapa di antara mereka baru akan belajar kalau sudah ada pengumuman lolos adminstrasi. Menurutku justru jangan begitu. Jeda waktu setelah pengumuman lolos adminitrasi dengan waktu tes komputer (CAT) nanti sangat mepet. Tidak akan ada cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Manfaatkan setiap waktu, meskipun belum pengumuman lolos administasi sebaiknya sudah mulai belajar untuk tes komputer Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Jadi tahapan tes yang akan kamu lewati adalah:
    a. Seleksi Administrasi
   Ini berkaitan dengan berkas yang kamu kirimkan, sudahkah sesuai dengan yang diminta? Kalau seleksi ini lolos, maka berhak ikut tahap tes berikutnya yakni, SKD. Tapi kalau tidak lolos administrasi, maka otomatis peserta dinyatakan gugur dan tidak bisa ikut tahap selanjutnya.
    b. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
    Tes ini butuh persiapan matang. Kalau aku sendiri untuk persiapan SKD, aku belajar dari buku latihan soal CPNS. Buku-buku semacam itu banyak dijual di toko buku dengan berbagai variasi isi. Kalau aku akhirnya beli yang ini:

   Ku tanya temanku yang pernah tes CPNS, katanya isi buku itu memang sesuai dengan soal tes tahun lalu. Aku makin semangat belajar dari halaman pertama sampai halaman terakhir yang isinya UUD 1945. Ku coba simulasi tes komputer dari CD bonus beli buku itu. Harapannya aku tidak akan kaget dengan jenis soal dan tes pakai komputer nanti.
   Setelah giat belajar di sela waktu kerja selama sebulan lebih, eh dapat informasi kalau tes tahun 2018 berbeda dengan tes sebelumnya. Waktu itu dapat info dari kolom berita bahwa banyak yang gugur di SKD. Wah, wah, wah, kebanyakan gugur di Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Fenomena apa lagi ini? Aku cari informasi lebih jauh, ku buka youtube, google, dan laman berita. Ternyata kasusnya memang serupa, banyak yang gugur di TKP untuk Formasi Umum. Ini dia nilai ambang batas (passing grade) supaya lolos SKD.
   Formasi yang ku daftar kebetulan hanya ada formasi umum. Mau tidak mau kalau ingin lolos ke tahap SKB, aku harus lolos passing grade yaitu TKP 143, TIU 80, dan TWK 75. Beberapa pengalaman temanku yang beberapa hari sebelumnya sudah tes SKD mereka tidak lolos nilai TKP. Ada yang nilainya 142, kurang 1 poin lagi padahal, tetap terhitung tidak lolos SKD. Aku tambah deg-deg-an, apalagi soal TKP tahun 2018 tidak bisa ditebak. Katanya pilihan jawabannya itu sulit dibedakan. Rasanya waktu itu sia-sia aku belajar dari buku setebal bantal itu. Tapi aku berusaha tetap optimis karena paling tidak aku sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk SKD.
  Ku buka google, youtube, dan beberapa tulisan orang tentang TKP. Dari sana aku dapat sedikit gambaran soal-soal TKP yang membuat peserta berguguran. Ku tanyakan pada teman-teman yang sudah SKD, dari mereka aku juga mendapat gambaran soal tes nanti. Sekali lagi paling tidak aku sudah berusaha dan berdoa semampuku. Masalah hasil itu sudah di luar kuasaku.
    (1) TWK (Tes Wawasan Kebangsaan): 35 soal, isinya tentang implementasi pemahaman terkait pancasila dan UUD 1995. Ada beberapa pasal UUD 1945 yang keluar. Waktu itu aku sudah menghapalkan isi UUD, ternyata yang keluar soal implementasi. Soalnya ternyata jauh lebih mudah, ku rasa kalau pun tidak belajar masih bisa mengerjakan karena ini kaitannya dengan pemahaman dan implementasi.
    (2) TIU (Tes Intelejensi Umum): 30 soal, isinya seperti hitungan deret sederhana, melengkapi gambar, tes bacaan dan ejaan, soal-soal untuk menilai kemampuan berpikir logis dan analitis. Seperti tes potensi akademik (TPA) itulah. Ini perlu dipelajari lagi untuk sekadar mengingat pola-pola soalnya.
    (3) TKP (Tes Karakteristik Pribadi): 35 soal, kurang lebih soal TKP untuk menilai karakter pribadi peserta yang berkaitan dengan pelayanan publik, sosial budaya, kemajuan teknologi (untuk tahu kita ini sebenarnya tipe orang yang update teknologi dan komunikasi, nggak sih?), kreativitas, inovasi, kemampuan bekerja mandiri dan kelompok. Intinya karakter kita ini harus sesuai dengan kriteria seorang PNS yang pada dasarnya mengabdi untuk negara. Ingat ya PNS itu pengabdi, bukan jabatan yang wow sampai-sampai ada berita seorang PNS menghina pembantu. Padahal aslinya kan sama-sama pengabdi, sama-sama bawahan, ya intinya pengabdi itu apa sih? Kalau mau yang tidak mengabdi ya justru jadilah pengusaha, bos perusahaan, atau wiraswasta.
    Selesai SKD, di komputer langsung ada hasil tes kita. Alhamdulillah malam itu aku lolos tes SKD. Kebetulan jadwal tes-ku dari habis ashar sampai habis magrib. Ternyata aku dapat informasi beberapa hari kemudian kalau pada sesi itu dari ratusan peserta hanya aku sendiri yang mencapai ambang batas. Pantas saja dua satpam di gedung itu heboh mengajakku foto setelah tahu aku lolos tes. Kata kedua satpam penjaga hotel tempat tes itu, sangat jarang berhasil yang lolos. Oalah, pantesan sepanjang jalan keluar gedung aku disalami para panitia tes. Aku bingung awalnya, oh ternyata karena ini. Aku merasa sangat bersyukur. Ini dia hasil tes SKD-ku.


   c. Seleksi Kompetensi Bidang
    Kalau sudah dinyatakan lolos SKD, tahap berikutnya yaitu SKB. Masing-masing Kementerian memiliki kebijakan sendiri terkait SKB. Kalau formasi dosen Ristekdikti, SKB ini ada beberapa tahapan dan dilaksanakan di kampus tempat kita mendaftar.
       (1) Tes Tulis: Mengerjakan 100 soal berkaitan dengan bidang kita, kalau aku tentu saja soal yang ku terima terkait bidang pendidikan, bahasa, dan sastra. 
      (2) Tes Mengajar (Microteaching): Selumnya sudah ku siapkan print out RPS, RPP, PPT, serta ku bawa laptop dan flashdisc untuk presentasi mengajar. Waktu itu aku mengajar di depan Kaprodi dan Sekprodi Pendidikan Bahasa Indonesia UNS.
      (3) Wawancara: Sesi wawancara ini kita akan berhadapan langsung dengan petinggi Fakultas, yakni Dekan dan jajarannya. Kita akan ditanyai seputar kemampuan kita, kelemahan kita, tri darma peguruan tinggi, prestasi yang pernah kita raih, pengalaman organisasi, serta kemampuan bahasa Inggris kita. Jadi ada sesi wawancara menggunakan bahasa Inggris. Untungnya aku sering menonton film berbahasa inggris, itu sangat membantu untuk sesi speaking. Yah, walaupun belibet, ruwet, macam kalau minion ngomong: "hablah, hablah, hablah." Paling tidak beliau-beliau mengerti omonganku.
    Katankalah ini hanya keberuntungan. Peserta yang akan diterima sesuai formasi ada 2, yang lolos SKD ada 3 peserta, dan yang datang ke SKB ternyata hanya 2 peserta (termasuk aku). Teman-teman dari prodi lain langsung menyebutku autoCPNS, karena jelas kami berdua tidak ada lagi saingan. Menurut informasi yang ku dapat, 1 peserta yang tidak datang itu terkendala karena sedang hamil tua. Fenomena ini benar-benar di luar kendaliku sebagai manusia. Hanya Allah yang maha penolong dan sebaik-baik pemberi pertolongan. Ini dia akumulasi hasil SKD dan SKB.

    d. Pemberkasan
   Ikuti semua proses pemberkasan dengan teliti dan telaten. Kemarin yang ku ingat ada KTP, SKCK, Ijazah, Akreditasi Prodi/Universitas, Pasfoto, Surat Sehat Jasmani, Rohani, dan Bebas Narkoba dari RSUD. Nanti ada lampirannya, kuncinya sama seperti seleksi administasi: teliti dan jangan menggampangkan. Ini kaitannya dengan turun atau tidaknya SK CPNS kita nanti.

4. Update Informasi
   Saranku, selama tes itu harus terus update informasi. Seperti kasusku yang ternyata format soal berbeda dengan tahun sebelumnya. Kalau tidak aktif mencari informasi, mana kita tahu soal macam apa yang akan kita hadapi bukan? Jangan pernah malu atau sungkan bertanya pada teman-teman atau orang yang lebih berpengalaman. Tidak ada ruginya bertanya. Hitung-hitung itu salah satu usaha kita.

5. Lakukan Berbagai Faktor X 
    Ini justru yang paling penting selama proses seleksi CPNS 2018. Lakukan berbagai faktor yang mendukung usaha dan doa kita. Seperti teman-temanku yang lolos, aku juga menyebutnya faktor X. Apa sih faktor X itu? Faktor X adalah hal-hal yang kita usahkan yang tidak ada kaitannya langsung dengan tes ini. Misalnya saja, awalnya salat sunah bolong-bolong jadi makin rutin. Perbanyak puasa, sedekah, tadarus Quran, menolong orang, tetap baik pada orang yang telah mendzalimi kita, menghindari dosa, mengurangi kegiatan analisa sosial (ghibah).
   Menyenangkan hati orang tua juga jalan paling ampuh menggapai rejeki. Misalnya membelikan barang-barang yang diinginkan mereka selama kita mampu, sesekali memberikan uang lebih banyak dari biasanya, pokoknya jangan pernah pelit sama orang tua selama kita mampu. Aku mendengar cerita orang-orang sukses, pasti terselip doa ibu dan bapak atas suksesnya mereka. Kalau yang sudah bersuami, berarti selalu menurut dan berbakti seratus persen kepada suami. Senangkan selalu hati suami, sabar, dan lakukan yang terbaik!
    Satu hal yang selalu ku ingat dari teman-teman liqo, bahwa pencapaian kita sekarang bisa jadi hasil dari doa orang lain, entah kita kenal entah tidak. Maka berbuat baiklah selalu dengan siapa pun. Jangan mentang-mentang kamu pinter, ganteng, cantik, body goal, kaya raya, punya posisi jabatan lebih tinggi, terus jadi sombong, semena-mena, dsb. Kita tidak pernah tahu doa siapa di antara mereka yang dijabah. Berbuat baiklah! Minimal ramah dan tersenyum. Meskipun mereka telah dzalim kepada kita, jangan pernah dendam. Ingat ya setan dikeluarkan dari surga hanya karena sifat sombong mereka yang merasa lebih baik dari Adam. Hanya karena sifat sombong, kawan-kawan. Jadi, kalau ada yang minta tolong, meskipun sepele, selama tidak melanggar syariat ya tolonglah. Tidak ada ruginya: karena tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula.

6. Hilangkan Sifat Iri dan Dengki, Semua Orang Telah Melewati Ujiannya Masing-masing
   Eh ini juga jangan lupa, bahwa setiap orang pasti memiliki ujiannya. Aku semakin paham bahwa pencapaian setiap orang pasti diiringi dengan banyak ujian dan cobaan. Misal kita pasti pernah berpikir, "Enak banget ya jadi Si A, bos media besar, bergelimang harta, bla bla bla!" Ya ampun, Si A bisa seperti itu pasti karena kerja keras, doa, usaha, dan sanggup diuji lebih dari kita. Semakin besar pencapaian seseorang berarti sudah banyak badai dan cobaan yang dia hadapai dan belum tentu kita sanggup melewati badai itu.
  Teman-temanku yang lolos CPNS juga cerita soal ujian yang harus mereka hadapi. Ada yang emasnya hilang, ada yang kecelakaan, ada yang ini itu. Aku pun mengalami itu, berdarah-darah malah ujiannya. Sedih, kecewa, itu hal biasa. Percayalah "setelah kesulitan akan ada kemudahan." Hadapi dengan ridho ujian kita masing-masing. Terus berusaha untuk selalu bersabar dan bersyukur. 

Sekian tulisanku kali ini. Tidak ada maksud apa pun selain berbagi informasi. Semoga bermanfaat, terutama bagi yang akan ikut tes CPNS 2019. SEMANGAT!

oh iya, numpang promosi novel terbaruku. Ini dia novel ketiga yang akan cetak tahun ini.

You Might Also Like

69 komentar:

  1. Subhanallah. Tulisan yang sangat menginspirasi & melecut Semangat belajar menggapai cita-cita. Gaya bahasa sederhana & mudah dipahami.Good Luck.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih sudah membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat. Asssiaaappp. Thank you.

      Hapus
  2. Mantaaapp Ti.. Baru menyelesaikan mbaca stlh tertunda beberapa waktu yg lalu. Sangat-sangat bermanfaat infonya.

    BalasHapus
  3. Materi SKB bhs indonya apa aja kak 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap peserta pasti berbeda, kalau saya waktu itu dapat soalnya terkait penggunaan huruf kapital, tanda baca, kata baku dan tidak baku, terus konjungsi kalau tidak salah. Ya seputar PUEBI yaaa dipelajari.

      Hapus
  4. Kak kalo soal TIU secara detail yang keluar apa aja ya kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waktu saya tes, soal-soal TIU yang saya ingat ada Ejaan Bahasa Indonesia, Kata Baku dan Tidak Baku, soal hitung, deret, melanjutkan urutan gambar. Biasanya contoh soal ada di youtube.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  7. Subhanallah sangat menginspirasi dan memotivasi mba tulisannya

    BalasHapus
  8. MasyaAllah tulisannya bermanfaat sekali. Terima kasih atas informasinya.

    Boleh kah saya bertanya? Menurut kakak, apakah kita perlu mengikuti bimbel/tryout online?

    Terima kasih🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdululillah, terima kasih sudah membaca.
      Kalau memang membutuhkan les, ikut juga tidak apa-apa sebagai salah satu bentuk usaha. Saya sendiri merasa cukup jika belajar sendiri lewat buku, konten youtube, dan beberapa laman berita. Jadi saya sendiri tidak ikut bimbel/tryout online.
      Waktu itu saya latihan soal dari CD yang saya dapat dari buku yang saya beli.

      Hapus
  9. masyaAllah.. mantap mba.. selain bercerita, ini juga mengajak kepada kebaikan.. Barakallah Fiiki

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah membaca, mudah-mudahan bermanfaat

      Hapus
  10. terima kasih mbak.. sangat menginspirasi. tetap semangat menebar kebaikan mbak :)

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah , terima kasih sudah share pengalamannya mba, saya lulus passing grade cpns 2019 ini dan masih nunggu hasil SKD , semoga lanjut ke SKB dan lulus secara keseluruhan sesuai harapan sampai turun SK CPNS, aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, selamat Kak Ron. mudah-mudahan hasil terbaik untuk Kak Ron. ambil formasi apa ini?

      Hapus
  12. makasih. aamiin.
    aku ambil pranata komputer untuk poltekes kementrian kesehatan mba Titi.

    BalasHapus
  13. Asaaalamualaikum kak,.maaf mau tanya dipemberkasan sertifikat akreditasinya itu f.copy yang dilegalisir atau hanya f.copy saja?kalau legalisir itu pegalisir kampus atau bppt? terimakasih kak.. Sdg persiapan skb ini kak,.bismillah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mbak Yuni, unyuk sertifikat akreditasi, itu fotokopi legalisasi kampus, terus discan....

      Hapus
  14. Ya allah..seneng bacanya..semoga saya bisa seperti ibu motivator ini..amin
    Tahun ini saya tidak lolos skd bu..twk saya kecil..ya mungkin saya belum pantas medapat kelulusan di tahun ini..
    Insya allah yang ibu tulis bisa memotivasi diri saya menjadi lebih baik..
    Semoga allah swt meridhoi saya di tes tahun 2020 ya bu..amin..doain saya ya bu..terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Pak Rudi, terima kasih ya Pak sudah membaca tulisan saya. Insyaallah ada kebaikan dalam hasil apa pun yang Pak Rudi dapat. Semoga gasil terbaik untuk usaha berikutnya nggih, Pak

      Hapus
  15. cerdas, 1, 5, 6. sepakat!..
    kalau belajar sih udah ngga sampai, kak. hahaha

    BalasHapus
  16. Kak, waktu mikroteaching tetap pakai bhs indo apa bhs inggris ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waktu microteaching, untuk saya (prodi pendidikan bahasa Indonesia) menggunakan bahasa Indonesia. Hanya saja ketika tahap wawancara dengan para jajaran Dekan dan Wadek ada bagian yang menggunakan bahasa inggris (tapi ini opsi, kalau memang tidak mau ya tidak apa-apa boleh bahasa Indonesia semua)

      Hapus
  17. Terima kasih sudah berbagi pengalaman...
    Tahun ini saya lolos SKD, formasi yg dibutuhkan hanya 1, jumlah peserta SKB ada 3, saya yg notabene akhir2 ini hanya sbgai ibu runah tangga yg kebetulan memiliki gelas magister, sdkit memiliki rasa kurang percaya diri karna 2 kandidat lainnya sudah berpengalama di bidangnya..
    Apa ada tips2 untuk saya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat ya udah lolos SKD, semoga dilancarkan dalam tahap SKB.
      Tips ya, pastinya berdoa nomor satu. Kedua, buka-buka lagi materi kuliah dulu waktu S1, karena biasanya tes tulis SKB berkaitan dengan materi S1. Jangan lupa menyusun CV yang mendukung untuk kamu diterima nanti. Persiapkan RPP/RPS untuk mengajar nanti ya.

      Hapus
  18. Terima kasih atas sharing pengalamannya yang luar biasa ka, oh iya Ka sedikit bertanya untuk SKB itu apakah ada soal-soal terkait undang-undang atau Perpres yang berkaitan dengan jabatan formasi yang kita ambil atau semuanya tentang kompetensi bidang kita saja?
    terima kasih ka

    BalasHapus
    Balasan
    1. berdasarkan pengalaman saya, terkait kompetensi bidang kita saja. Jadi, formasi yang saya ambil kan Pendidkan Bahasa Indonesia. Soal SKB pun terkait pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia saja.

      Hapus
    2. Alhamdulillah
      Terimakasih banyak ka 🙏🙏🙏

      Hapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Terima kasih tulisannya sangat membantu semoga saya bisa mengikuti jejak untuk lolos cpns tahun 2019 ini aamiin mohon doanya untuk lolos di tahap SKB, pemberkasan sampai kelak turun SK aamiin kalau boleh tau nilai kelulusan SKB apakah langsung diumumkan seperti ketika kita CAT SKD dan nilai langsung terpampang di layar monitor? Kemudian jarak antara pengumuman kelulusan SKB dengan pemberkasan berapa lama waktunya? Dan ketika lolos pemberkasan kapan diumumkan dan berapa jarak waktu dengan turunnya SK? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, trims juga udah baca. Jika sudah sampai ke tahap SKB, tiap-tiap formasi memiliki aturan berbeda. Untuk formasi dosen, nilai SKB baru akan diumumkan sekalian dengan nilai akhir yakni SKD dan SKB, jadi tidak langsung diumumkan di hari saat tes. Cukup lama seingat saya itu hingga 2-3 bulan kalau tidak salah ingat kisaran itu. Turun SK itu menunggu lagi sekitar 2-3 bulan dikarenakan formasi cpns tahun saya itu kan banyak sekali. Memang harus sabar menunggu.

      Hapus
  21. Terima kasih atas tulisannya sangat bermanfaat semoga allah yg balas semua kebaikan penulis. Seperti kata penulis
    Hanya allah yg maha penolong, itu yg saya alami saat ini. Di formasi yg saya lamar nilai skdnya besar2 sedangkan saya paspasan, saya berserah diri kpdNya terus berdoa, ternyata di tempat yg saya masuki hanya saya yg lulus PG. Alhamdulillah diberi kesempatan maju ke tahap skb. Semoa terus diluluskan.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, trims udah baca tulisanku. Ya, CPNS itu identik dengan orang yang beruntung, bukan orang yang pintar.

      Hapus
  22. Apakah ada tes kesehatan? Jika ada boleh minta tolong di share seperti apa aja tes nya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. tes kesehatan itu nanti diperlukan juga. Kemarin mengumpulkan bukti tes kesehatan waktu tes SKB, jadi setelah pengumuman SKB nanti ada pengumuman terkait tes kesehatan. Kemarin untuk SKB yang dibutuhkan surat keterangan sehat jasmani saja. Jadi ke RSUD minta surat keterangan sehat dari dokter.
      Nanti kalau lolos ke tahap pemberkasan, ada tes kesehatan lagi, kesehatan jasmani, rohani (kejiwaan), dan tes NAPZA.

      Hapus
  23. Terimakasih sudah berbagi pengalamannya, bu dosen.
    Doain saya juga ya biar lolos tes SKB di analis program pembangunan.
    Semoga doa Ibu dosen buat saya berbanding lurus dgn cerita diatas, salah satu doa buat saya yg diijabah. Amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, senang bisa berbagi. AAMIIN, hasil yang terbaik ya....

      Hapus
  24. Kalau boleh tau, beli bjku itu dimana ya bu?

    BalasHapus
  25. Alhamdulillah... terimakasih banyak kak...
    tanggal 23 nanti akan mengikuti SKB,dan ini merupakan pengalaman pertama saya kak. Sempet ragu dan bingung karena saya awalnya cuman iseng2 ikut tes cpns, baru lulus dan belum dapat kerja, akhirnya ketemu temen yg seorang guru di seminar dan menyarankan saya ikut. Sebenernya awalnya cuman ingin dapt pengalaman tapi ternyata orang tua malah mendukung. Dan tak disangka samapai pada tahap akhir. Lihat tulisan kakak jadi menyadarkan saya, niat itu bener2 penting, mohon doanya ya kak dan temen2 semua,semoga apapun nanti hasilnya baik diterima ataupun tidak mendapat ridho Allah.jika diterima semoga saya diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan amanah dengan sebaik mungkin. Jika tidak saya yakin Allah punya ganti yang lebih baik. Allah maha mengetahui dan pencipta skenario terbaik untuk kita🙏semoga dilancarkan juga buat saya dan seluruh temen2 yang mengikuti seleksi 2019. Aamiin

    BalasHapus
  26. Maaf mau tanya, durasi antara pengumuman integrasi nilai skd skb dengan masuk kerjanya berapa lama ya mbaknya dulu?

    BalasHapus
  27. Bu dosen terimakasih ceritanya sangat menginspirasi. Saya tak habis pikir, Ibu bisa jadi satu dari dua orang yg lolos bahkan selalu peringkat pertama. Saya belum pernah tes cpns krn mmg freshgrad dan kebetulan thn ini cpns ditiadakan. Semoga saya bisa jd abdi negara seperti ibu, dan cerita seperti cerita ibu ini, bisa saya tulis ulang menjadi cerita saya. Salam 🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, aamiin, aamiin. terimakasih ya udah baca tulisanku, semoga nanti dapat kesempatan terbaik. aamiin.

      Hapus
  28. Sungguh kisah yang menyentuh hati, tidak dilenih-lebihkan. Terimakasih kakak sudah berbagi. Sangat menginspirasi. Semoga tetap rendah hati & senantiasa berbagi.Salam Pendidikan 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Elsa sudah membaca tulisanku, mudah-mudahan bermanfaat

      Hapus
  29. Ka setelah pemberkasan, berapa lama tunggu sk cpns nya? Mks

    BalasHapus
  30. Sangat mencerahkan kak. Ternyata memang rezeki gak akan ketukar. Kita sebatas berusaha, tapi kita tidak bisa memaksakan hasil akhirnya seperti apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih sudah baca tulisan saya, bener banget. Berusaha dan berdoa. Semangat.

      Hapus
  31. Kakak terimakasih atas penverahannya. Tata niat kembali, tuluskan Hati mencari ridho ilahi. Masya Allah. Aku masih perlu banyak belajar kak.😭. Semoga aku diberikan yg terbaik untuk cpns thn 2021 kak. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya udah baca. hehe alhamdulillah jika bermanfaat, tetap semangat!

      Hapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  33. Kak mau tanya, kalau berkas seperti SKCk, Kartu Kuning, dsb itu dibutuhkan waktu awal proses seleksi administrasi, atau nanti jika sudah sampai di tahap pemberkasan ya?. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. SKCK dan lain-lain itu nanti ketika seleksi tahap akhir.

      Hapus
  34. Waahh MasyaaAllah tabarakallah.. Saya sejak 2014 coba tes cpns, berarti sekitar 5 atau 6 kali kalo tidak salah, masi belom rezekinyaa.. Nemu tulisan ini jadi perbaiki niat lagi, mungkin kemarin Allah SWT belom ridho ya kak..
    senang sekali nemu tulisan kakak inii.. gimana rasanya sekarang udah jadi pns kak?? Secara dalam tulisan kakak bilang sebelumnya ga kepikiran ikut cpns hehe.. saya IRT 2 anak, mulai belajar lagi sedikit² utk persiapan tahun ini, mau minta pendapat kakak juga, bagusnya ambil di pusat atau daerah ya kak? Kalo kakak berkenan mohon dibalas ke email saya, ceritaibuthara@gmail.com
    Saya beneran butuh pendapat yg netral di luar keluarga. Makasi sebelumnya kak. Semoga Allah kelilingi kebaikan selalu. Aamiin. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah apabila tulisan saya bermanfaat. Semangat Mba. Wah, hebat ya sudah memiliki 2 anak. Kalau dari saya pribadi ya, balik lagi ke ridho suami Mba. Manut saja sama suami.
      Jadi PNS rasanya nano-nano, banyak pekerjaan sekaligus tantangan bekerja sekaligus merawat anak. hihi.

      Hapus
  35. masyaallah. lagi persiapan untuk ikut test CPNS 2021, nemu tulisan ini sangat amat termotifasi. terimakasih ya mbak tulisan nya sangat membuat saya tambah semangat belajar dan berbenah diri menjadi lebih baik. sehat selalu mba🥰

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, makasih Mba Sarah sudah membaca tulisan saya. mudah-mudahan sukses ya Mba.

      Hapus
  36. Terima kasih mba untuk tulisannya yang sangat inspiratif. Terima kasih sudah mau membagikan pengalaman pribadi.
    Diberkati selalu ya mba.

    BalasHapus